Sunday, April 18, 2010

SOSIOLOGI

Kelompok social
 suatu individu yang saling berinteraksi sehingga menimbulkan perasaan bersama.

A. Pengertian

a. Paul B.Horton & Chester L.Hunt (1999)
Kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaan & saling berinteraksi

b. Soerjono Soekanto
Himpunan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka secara timbale balik & saling mempengaruhi.

c. Hendro Puspito (1969)
Kumpulan nyata, teratur, & tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.



B. Ciri-Ciri:

a. Merupakan kesatuan yang nyata & dapat dibedakan dari kelompok
b. Memiliki kesatuan social yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan antaranggota
d. Memiliki kepentingan bersama
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggota

Menurut Soerjono Soekanto:

a. Setiap anggotanya memiliki kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari kelompok tersebut
b. Adanya hubungan timbale-balik antaranggotanya
c. Adanya factor pengikat ( ideology, kesamaan kepentingan, nasib )
d. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
e. Bersistem dan berproses

C. Dasar pembentukan kelompok Sosial

1. Factor kepentingan yang sama ( common Interest )
2. Factor darah dan keturunan yang sama ( common Ancestry )
3. Faktor Geografi
4. Faktor daerah asal yang sama

D. Klasifikasi Klompok Sosial
1. Menurut cara terbentuknya
a. Kelompok Semu
 bersifat sementara / khalayak ramai
Ciri-ciri :
1. Tidak direncanakan
2. Tidak terorganisir dalam suatu wadah
3. Tidak ada interaksi dan interelasi
4. Tidak ada kesadaran berkelompok
5. Kehadirannya tidak konstan


Kelompok Semu dibedakan :

I. Kerumunan ( Crowd )
a. Formal Audience ( Khalayak Penonton )
b. Planned Expressive group ( kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian )
c. Inconvenient Causal Crowd ( bersifat terlalu sementara, yang ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama )
d. Panic Causal Crowd ( kerumunan yang panic dalam suatu kondisi untuk menyelamatkan diri )
e. Spectactor Causal Crowd ( Kerumunan Penonton )
f. Acting Lawless ( Acting mobs / Kerumunan emosiaonal )
g. Immoral Lacoless Crowd ( Krumunan tidak bermoral )

II. Massa / Mass
Ciri- ciri :
1. Terbentuknya direncanakan
2. Tidak terorganisir dalam suatu wadah
3. Tidak ada interaksi dan interelasi
4. Tidak ada kesadaran berkelompok
5. Kehadirannya tidak konsan

III. Publik
Ciri- ciri :
1. Kemungkinan terbentuk tidak pada tempat yang sama
2. Terbentuk Karena ada perhatian yang disatukan
3. Tidak ada interaksi dan interelasi
4. Tidak ada kesadaran berkelompok
5. Kehadirannya tidak konsan

b. Kelompok Nyata
Ciri – ciri :
a. Tidak direncanakan
b. Tidak terorganisir dalam suatu wadah
c. Tidak ada interaksi dan interelasi
d. Tidak ada kesadaran berkelompok
e. Kehadirannya konstan

I. Kelompok Statistik / Statistic Group
Ciri :
a. tidak direncanakan
b. tidak terhimpun & terorganisir
c. tidak ada interaksi
d. tidak ada kesadaran berkelompok
e. kehadirannya konstan

II. Kelompok Sosieta / Societal Group (kel. Kemasyarakatan)
Ciri :
a. tidak direncanakan
b. kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah
c. kemungkinan terjadi interkasi & interelasi
d. kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
e. kehadirannya konstan

III. Kelompok Sosial / Social Group
 Terbentuk karena adanya unsure-unsur yang sama ( tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, kegemaran )

IV. Kelompok asosiasi / Associational Group
 Memiliki struktur formal
Ciri :
a. direncanakan / sengaja dibentuk
b. terorganisir secara nyata
c. ada interaksi & interelasi terus-menerus
d. kesadaran kelompok kuat
e. kehadirannya konstan

2. Menurut erat longgarnya ikatan antaranggota
a. gemeinschaft ( Paguyuban ) oleh Ferdinand Tonneis
 kelompok social yang anggotanya memilki ikatan batin yang murni, alamiah, & kekal.

3 Bentuk Paguyuban :

a. Gemeinschaft by blood : ikatan yang didasarkan pada ikatan darah & keturunan

b. Gemeinschaft of Place : terdiri dari orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan sehingga saling tolong

c. Gemeinschaft of Mind : tediri dari individu-individu yang memiliki jiwa & pikiran yang sama karena ideology yang sama

b. Gesellschaft ( Patembayan )
 Ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis & bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka

Perbedaan Paguyuban dan Patembayan menurut Tonnies :

Paguyuban Patembayan
1. Personal 1. Impersonal
2. Informal 2. Formal,kontraktual
3. Tradisional 3. Nilai guna ( utitarian )
4. Sentimental 4. Realitas
5. Umum 5. Khusus

3. Menurut kualitas hubungan antaranggota

a. Kelompok Primer
 Kelompok yang hubungan antaranggotanya saling mengenal & bersifat informal.
Contoh : Keluarga, Klik, Sahabat

b. Kelompok Sekunder
 Kelompok yang hubungannya bersifat formal, impersonal, & didasarkan pada asas manfaat
Contoh : ISSI, SP, PGRI

Perbedaan Primer Sekunder
Jumlah Anggota Relatif kecil Relatif besar
Pola Hubungan Pribadi, akrab, informal Impersonal, formal
Komunikasi Dilakukan langsung secara tatap muka Sedikit sekali komunikasi dengan tatap muka
Sifat Hubungan Permanen, para anggita berada bersama dalam waktu relative lama Bersifat temporer, kebersamaan para anggota dalam waktu yang relative singkat
Keputusan Kelompok Lebih bersifat tradisional Lebih rasinal & menekan pada efisiensi kerja

4. Menurut pencapaian tujuan

a. Kelompok Formal
 Kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggota untuk mengatur hubungan antaranggotanya
.
b. Kelompok Informal
 Kelompok social yang terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang & merasa memiliki kepentingan & pengalaman yang sama.

5. Menurut Pendapat Robert K. Merton

a. Membership Group
 Kelompok social yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut

b. Reference Group
 Kelompok yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan

6. Menurut sudut pandang individu

a. In Group ( Kelompok Sendiri )
 Kelompok tempat individu menidentifikasikan dirinya

b. Out Group ( Kelompok Luar )
 Kelompok yang menjadi lawan dari in group, terkadang ditandai dengan sikap antipati sehingga dapat menjadi dasar munculnya sikap etnosentris.

No comments:

Post a Comment