Friday, August 13, 2010

Perubahan Sosial

PERUBAHAN SOSIAL
A. Pengertian
Tokoh Pengertian
Atkinson (1987) dan Brooten (1978), perubahan merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi.
Spencer Perkembangan masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen.
Max Weber dalam Bergerperubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change.
Lippit (1958) Perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change. Peran agen perubahan menjadi sangat penting dalam memberikan kekuatan driving force.
Etzioni (1973) perkembangan masyarakat seringkali dianalogikan seperti halnya proses evolusi. suatu proses perubahan yang berlangsung sangat lambat.
Comte masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu.
Kornblum (1988), segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Moore (2000), Bagian dari perubahan budaya.
Selo Soemardjan “Perubahan –perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Penantar, (Jakarta : Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1974), hal. 217 mempengaruhi sistem sosialnya, termasuka didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola per-kelakukan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.
John Lewis Gillin dan John Philips Gillin Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis,kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, serta karena adanya difusi dan penemuan baru
Samuel Koenig Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern dan ekstern
Kingsley Davis Perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat
Mac Iver Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan sosial tersebut
William F.Ogburn Perubahan sosial mencakup unsure-unsur kebudayaan, baik material maupu nonmaterial



B. Teori-Teori perubahan Sosial
1. Teori Evolusi ( perkembangan manusia sifatnya multilinear )
Tren utama:
Peningkatan kemampuan manusia untuk menguasai alam yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi
Peningkatan spsialisasi dan divisi unit sosial (grup,organisasi,institusi)
Peningkatan interdependensi (ketergantungan) antar unit sosial
2. Teori Siklus (perkembangan seperti organisme / berbentuk sebuah siklus)
3. Teori Fungsional (setiap elemen saling memberikan fungsi terhadap elemen lain)
4. Teori Konflik
Asumsi-Asumsi :
Setiap masyarakat merupakan subjek dari perubahan, perubahan sosial terjadi di mana-mana
Setiap masyarakat pasti mengalami konflik dan pertikaian
Setiap elemen masyarakat memberikan sumbangan terhadap disintergrasi dan perubahan
Setiap masyarakat berdasar pada paksaan yang dilakukan oleh suatu anggota masyarakat ke anggota lainnya

C. Bentuk- Bentuk perubahan Sosial
1. Perubahan yang berlangsung Cepat dan lambat
Factor pendukung :
a. Adanya keinginan untuk berubah
b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin
c. Pemimpin tersebut mampu menerima aspirasi dan mampu menentukan arah gerakan
d. Pemimpin mampu mewujudkan tujuan masyarakat
e. Harus ada momentum untuk bergerak pada saat yang tepat
2. Perubahan yang berpenganruh kecil dan besar
3. Perubahan yang dikehendakin dan tidak dikehendaki

D. Factor-Faktor
 Secara Umum
- Geografis
- Teknologi
- Ideology
- Kepemimpinan
- Penduduk
 Faktor Pendorong
a. Intern
- Bertambah dan berkurangnya penduduk
- Penemuan budaya baru
- Pertentangan dalam masyarakat
- Terjadinya pemberontakan di masyarakat
b. Ekstern
- Perubahan lingkungan fisik dim sekitar penduduk
- Peperangan antar Negara
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
 Factor Penghambat
- Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
- Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan
- Sikap masyarakat yang tradisional
- Kepentingan pribadi
- Rasa takut akan terjadinya kegoyahan integrasi kebudayaan
- Prasangka terhadap hal-hal baru
- Kebiasaan yang negative
- Nilai pasrah dalam hidup

E. Proses Perubahan Sosial
1. Masyarakat selalu berkembang baik secara lambat maupun cepat
2. Perubahan pada suatu lembaga akan diikuti oleh lembaga lainnya
3. Perubahan sosial yang cepat dapat menyebabkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri
4. Perubahan tidak dapat dibatasi di bidang kebendaan dan spiritual karena saling timbal balik
5. Secara Tipologis
- Proses Sosial
- Segmentasi
- Perubahan Struktural
- Perubahan pada struktur sosial

 Proses Perubahan Sosial menurut Alvin L.Bertrand :
 Difusi (proses penyebaran unsure kebudayaan)
a. Difusi masyarakat
b. Difusi antarmasyarakat
 Proses Masuknya unsure baru :
- Perembesan damai
- Perembesan dengan kekerasan
- Simbiotik (masuknya unsure kebudayaan ke dalam masyarakat yang hidup berdampingan)
a. Mutualistik (saling menguntungkan)
b. Komensalistik (tidak saling menguntungkan dan merugikan)
c. Parasistik (salah satu pihak untung dan salah satunya rugi)
 Akulturasi (percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan unsur budaya asli)
 Asimilasi (percampuran budaya yang menyebabkan lunturnya budaya asli)
a. Faktor Pendorong
- Toleransi antarkebudayaan yang berbeda
- Kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- Sikap menghargai oarng asing dan kebudayaannya
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Perkawinan unsur kebudayaan
- Adanya musuh bersama dari luar
b. Factor Penghambat
- Terisolirnya kehidupan kelompok
- Kurangnya pengetahuan budaya lain
- Perasaan takut akan budaya lain
- Persaan kebudayaan lain lebih baikm dari budayanya
- Perbedaan ras
- In group feeling yang kuat
- Golongan minoritas mendapat tekanan dari golongan mayoritas
- Perbedaan kepentingan
 Akumulasi (proses atau keadaan)
Proses : menunjuk usaha manusia untuk mencapai kestabilan interaksi sosial
Keadaan : menunjuk kepada keseimbangan interkasi antarindividu dan kelompok dengan norma dan nilai sosial yang berlaku
a. Tujuan
- Mengurangi pertentangan
- Mencegah terjadinya suatu pertentangan
- Memungkinkan terjadinya kerja sama
- Mengusahakan terjadinya asimilasi
b. Bentu Akomodasi
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi
4. Kompromi
5. Coercion

F. Dampak Perubahan Sosial
1. Dampak Positif
a. Perkembangan IPTEK
b. Terciptanya lapangan pekerjaan
c. Terciptanya tenaga kerja professional
d. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi kerja

2. Dampak Negatif
a. Kondisi disintegrasi
- Didintegrasi karena perubahan sosial budaya secara revolusi
- Didintegrasi karena tidak berfungsinya lembaga yang ada
- Didintegrasi karena bentuk perubahan yang pengaruhnya besar
b. Pergolakan daerah
- Program pembangunan yang dilaksanakan tidak memperhatikan kondisi sosial budaya
- Kurang berfungsinya lembaga control masyarakat
- Ketidakstabilan situasi polotik dan keamanan nasional
- Sarana komunikasi dan interaksi sosial antardaerah di berbagai bidang tidak berjalan baik
- Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat
- Daerah memiliki kesetiaan primordialisme yang berlebihan

Cara Meminimalkan Pergolakan Daerah
1. Menyusun rencana pembangunan yang mengarah pada peningkatan kehidupan masyarakat dan meminimalkan terjadinya konflik
2. Memaksimalkan fungsi lembaga kemasyarakatan
3. Megefektifkan sarana komunikasi yang memberikan bekal wawasan yang luas terhadap masyarakat
4. Peran serta masyarakat dalam proses pembangunan lebih ditingkatkan
5. Tetap menjalankan proses pembauran bangsa dan suku
6. Mempertegas pelaksanaan tat nilai hukum
7. Membudayakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945

c. Kenakalan remaja
1. Fakor penyebab
 Factor intern
- Kepribadian
- Status dan peran dalam masyarakat
- Kondisi fisik
 Factor ekstern
- Lingkungan keluarga
- Kurang baik dan efektifnya kontak dengan lmbaga masyarakat
- Kondisi fisik alam atau geografi
- Kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik
- Perubahan sosialvbudaya yang cepat (revolusi)
2. Usaha pencegahan
 Oleh pemerintah
- Penerangan masalah generasi muda
- Pemberian sanksi yang tegas
- Mendirikan pusat-pusat pelatihan dan rehablitasi
- Mendirikan lembaga pendidikan formal
 Oleh pihak swasta
- Mengadakan kegiatan social melalui kegiatan social melalui organisasi masyarakat
- Mendirikan lembaga pendidikan swasta
 Besrifat bimbingan
- Berusaha mengerti pribadi seseorang dan minatnya
- Menanamkan semangat untuk mencapai keberhasilan
- Memberikan kasih saying dan simpati yang cukup
- Menanamkan nilai spiritual sejak dini
- Diajarkan kepda rasa kepedulian yang tinggi
 Kriminalitas ( tindak kejahatan yang secara tegas telah melaggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat yang selalu merugikan)

 Penyebab kriminalitas oleh E.H.Sutherland :
- Factor imitasi ( meniru )
- Pelaksanaan peranan social
- Proses Asosiasi Diferensiasi
- Kompensasi
- Identifikasi
- Kekecewaan yang luar biasa

 Dampak globalisasi terhadap perubahan social
Munculnya krisis moneter yang berubah menjadi krisis multidimensional
Plularitas masyarakat tidak hanya berkaitan dengan budaya, dimensi social, politik, ekonomi sehingga globalisasi membawa dampak yang sangat kompleks
Kemajuan teknologi informasi membuat jarak spasial menyempit dan jarak waktu semakin memendek

G. Cara Mengatasi Perubahan Sosial
1. Jati diri harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
- Religious
- Humanis
- Naturalis
- Terbuka
- Demokratis
- Integrasi dan harmoni
- Nasionalisme dan patriotism
- Berkomitmen terhadap kebenaran
- Jujur dan adil
- Professional
- Ber-iptek
- Mandiri
- Etis dan bermoral
- Kepatuhan terhadap hukum
- Berjiwa kemasyarakatan
- Berjiwa cultural
- Berjiwa seni dan estetika
2. Memiliki loyalitas terhadap NKRI
3. Pembudayaan jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan
4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk pelestarian unsure dan nilai social

Friday, July 23, 2010

Masyarakat Multikultural

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

A. Pengertian
Tokoh Pengertian
J.S.Furnivall (1967) Suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam satu kesatuan politik
J.Nasikun Masyarakat secara structural memiliki sub-sub kebudayaan
Clifford Geertz Masyarakat yang terbagi ke dalam sub-sub system kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub system terikat oleh ikatan primordial


B. Karakteristik Masyarakat Multikultural
a. Terjadi segmentasi kedalam bentuk kelompok-kelompok yang seringmemiliki sub kebudayaan berbeda satu sama lain
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lenbaga-lembaga yang nonkomplementer
c. Kurang mengembangkan konsensusdiantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial bersifat dasar
d. Relative sering terjadi konflik diantara kelompok yang ada
e. Secara relative integerasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok-kelompok lainnya

C. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural
1. Keadaan geografis
2. Pengaruh kebudayaan asing
3. Kondisi iklim yang berbeda
4. Intergerasi nasional yang berasal dari kelompok suku bangsa yang beraneka ragam
dipacu oleh 4 peristiwa :
a. Kerajaan sriwijaya (abad ke VII) & majapahit(abad ke XIII) mempersatukan dalam kesatuan politis, ekonomi, sosial
b. Kekuatan kolonialisme Belanda selama 3,5 abad, yang mempersatukan nasib dan cita-cita
c. Selama periode pergerakan nasional, para pemuda melahirkan sumpah pemuda (1928)
d. Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 mendapat dukungan dari suku bangsa Indonesia


D. Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Indonesia
a. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebenarnya merupakan wujud dari kegiatan kehidupan para suku bangsa yang dilandaskan pada norma-norma sosial
b. Ciri yang mencolok dari kemajemukan masyarakat Indonesia : penekanan pada pentingnya kesukubangsaan yang terwujud dalam bentuk komuniti-komuniti suku bangsa dan digunakannya untuk kesukubangsaan sebagai acuan utama bagi jati diri
c. Menurut Cliford geertz
- Indonesia merupakan tempat semua arus multicultural sepanjang 3 milenia mengalir berurutan memasuki nusantara ( India, China, Timur Tengah, Eropa ) yang terwakili di tempat-tempat tertentu
- Masyarakat Indonesia memiliki rentang struktur sosial yang lebar
Contoh : system melayu polenesia (pedalaman Kalimantan)


E. Tipe Masyarakat Indonesia Berdasar Kehidupan Sosial Budaya
- Tipe masyarakat berdasar system berkebun yang sangat sederhana dengan keladi dan ubi jalar sebagai tanaman pokok
- Tipe masyarakat pedesaan berdasar system berkebun yang sangat sederhana dengan padi sebagai tanaman pokok
- Tipe masyarakat pedesaan yang bercocok tanam di kebun atau lading
- Tipe masyarakat pedesaan yang bercocok tanam di sawah, padi sebagai tanaman pokok
- Tipe masyarakat perkotaan dengan cirri-ciri pusat pemerintahan dengan sector perdagangan dan industry yang lemah
- Tipe masyarakat Metropolitan

F. Masalah Pada Masyarakat multikultural
1. Kesenjangn Multidimensional
- Kesenjangan aspek kemasyarakatan : penyelenggaraan organisasi sosial, politik, system hukum
- Kesenjangan aspek sosiogeografis : jumlah penduduk di Pulau Jawa dengan Pulau lain kecuali Bali menyebabkan Pulau Sumatra bagian pantai timur lebih dekat dengan Malaysia, Kalimantan dengan Filipina, Papua dengan Papua Nugini
- Kesenjangan aspek material, dan kegiatan ekonomi
- Kesenjangna mayoritas dan minoritas
2. Konflik antar etnis dan pemeluk agama yang berbeda


G. Pentingnya pendidikan multikultural
- Kepercayaan dan toleransi
- Pengembangan sikap mindfulness (tolong-menolong)
- Fundamentalisme dan keterbukaan

KONFLIK

KONFLIK

A. PENGERTIAN
TOKOH Pengertian
Berstein Sesuatu yang tidak dapat dicegah
Dr.M.Z.Lawang Perjuangan untuk memperoleh nilai, status kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan saingannya
Drs.Ariyono Suryono Proses dimana 2 pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan perbedaan pendapat, nilai-nilai / tuntutan menyisihkan lawan
James W.Vander Zanden Pertentangan tentang nilai / tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujjuan saling menetralkan, merugikan / menyisihkan lawan
Soerjono Soekanto Prosese social dimana organisasi / kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan



B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK

a. Secara umum
- Perbedaan antarindividu : menyangkut perasaan, pendapat / ide tentang harga diri, kebanggaan, dan identitas seseorang
- Perbedaan latar belakang kebudayaan : kepribadian seseorang dibentuk di lingkungan keluarga, tidak semua memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang sama
- Perbedaan kepentingan : menyangkut kepentingan ekonomi,politik,sosbud
- Perubahan social : bila terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan system norma dan nilai yang berlaku di masyarakat

b. Di Indonesia oleh J.Ranjabar
- Terjadi dominasi kelompok terhadap kelompok lain
- Terdapat persaingan dalam mata pencaharian
- Terjadi pemaksaan unsur-unsur kebudayaan
- Terdapat potensi konflik yang terpendam


C. BENTUK-BENTUK KONFLIK

a. Berdasar sifat
- Destruktif ( perasaaan tidak senang )
- Konstruktif ( perbedaan pendapat )

b. Berdasar posisi pelaku yang berkonflik
- Vertical ( antar komponen masyarakat )
- Horizontal ( antar individu )
- Diagonal ( ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi )

c. Berdasar sifat pelaku yang berkonflik
- Terbuka ( diketahui semua pihak )
- Tertutup ( nhanya diketahui oleh pelaku )

d. Berdasar konsentrasi aktivitas manusia di masyarakat
- Konflik social ( perbedaan kepentingna social )
Vertical (antar masyarakat Negara)
Horizontal (antar etnis,suku,golongan)
- Konfllik politik (perbedaan kepentingan politik)
- Konflik ekonomi (perebutan sumber daya ekonomi)
- Konflik budaya (perbedaan kepentingan budaya)
- Konflik ideology (perbedaan paham yang diyakini seseorang)

e. Berdasar cara pengelolaannya
- Interindividu (emosi individu)
3 alternatif :
Konflik pendekatan-pendekatan (2 alternatif yang sama-sama aktif)
Konflik menghindari-menghindari (memilih tujuan yang sama-sama todak aktif dan tidak diinginkan)
Konflik pendekatan-menghindari (pilihan kombinasi multiple)
- Antarindividu (satu orang dengan orang lain, sifatnya kadang-kadang substantive, perbedaan gagasan, bersifat emosional)
- Antarkelompok (dijumpai dalam kenyataan)


D. DAMPAK ADANYA KONFLIK

a. Secara langsung
1. Timbul keretakan hubungna individu-individu, individu-kelompok, kelompok-kelompok
2. Perubahan kepribadian seseorang
3. Hancurnya harta benda dan korban jiwa
4. Lumpuhnya roda perekonomian
5. Betambahnya kemiskinan
6. Terhambatnya pendidikan formal-informal
b. Tidak langsung : dirasakan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat secara langsung
c. Positif
1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
2. Muncul pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji
3. Membantu menhidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
4. Muncul kompromi baru bila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang


E. KONFLIK DAN KEKERASAN
Menurut KBBI :
Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau kerusakan fisik atau barang orang lain

4 kategori negara berpotensi konflik ( France Stewart)
Negara dengan pendapatan dan pembangunan manusia yang rendah
Negara yang pernah terlinat konflik serius dalam 30 tahun terakhir
Negara dengan tingkat perbedaan horizontal yang tinggi
Negara yang rezim referensinya berada dalam transisi rezim referensi yang lebih demokratis

♫ Teori kekerasan oleh Thomas Santoso
a. Sebagai tindakan actor (individu / kelompok)
 Karena factor bawaan seperti kelainan genetic / fisiologis
b. Structural
 Terbentuk melalui sistem social
c. Sebagai kaitan antara Aktor dan Strukur
 Sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemic bagi kehidupan masyarakat

4 jenis kekerasan
- Tebuka (dapat dilihat)
- Tertutup (secara tidak langsung / tersembunyi)
- Agresif (untuk mendapatkan sesuatu)
- Defensive (untuk melindungi diri)
Terorisme ( Yonah Alexander )
Merupakan kebijakan yang dimaksudkan untuk menyerang dengan terror kepada mereka yang terhadapnya tindakan tersebut dilakukan, penggunaan metode intimidasi, fakta berupa peneroran atau kondisi diteror

♫ Cara pengendalian Konflik dan kekerasan
a. Secara umum
- Konsiliasi : melalui lembaga-lembaga yang dapat memberikan keputusan yang adil
- Arbitrasi : melalui pihak ketiga dan keduabelah pihak yang berkonflik menyetujui
- Mediasi :pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator
- Adjudication : penyelesaian konflik melalu penagdilan
b. Dengan manajemen konflik
- Cooperativeness : keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan minat individu / kelompok lain
- Assertiveness : keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan minat individu / kelompok sendiri

5 macam gaya :
a. Tindakan menghindari : bersikap tidak kooperatif dan tidak asretif
b. Kompetisi/komando otoritatif : menentang pihak lain
c. Akomodasi/meratakan : membiarkan keinginan pihak lain menonjol
d. Kompromis : upaya tawar-menawar untuk pemecahan yang dapat diterima kedua belah pihak
e. Kolaborasi/pemecahan masalah : untuk mencapai keuntungan masing-masing sesuai harapan

c. Hasil manajemen konflik
 Kalah-kalah (mencapai tujuan dan penyebab konflik tidak berubah)
 Menang kalah (mencapai keinginan dan mengorbankan pihak lain)
 Menang-menang (menguntungkan semua pihak yang terlibat)


F. Pendekatan untuk menghentikan konflik
a. Perdamaian melalui kekuatan ( menggunakan cara apapun yang diperlukan)
b. Pola control hukum (negosiasi dan perjanjian pengendalian senjata)
c. Keamanan bersama dan konflik tanpa kekerasan (konstruksi institusi yang menhambat munculnya sebab-sebab kekerasan)

Asumsi Pendekatan
- Tidak ada manusia ynag akan aman sampai setiap orang merasa aman
- Kekuatan diperlukan untuk mempertahankan perdamaian
- Penyelenggaraan masalah dengan cara kekerasan hanya menghasilkan kepuasan sementara
- Kekerasan struktur bisa menjadi destruktif seperti bentuk-bentuk kekerasan lainnya
- Konflik tidak harus menjadi suatu kemenangan dan kekalahan
- Perjuangan tanpa kekerasan secara moral dan strategi lebih bernilai daripada perjuangan dengan kekerasan

MOBILITAS SOSIAL


A.     Pengertian

Ø      Perpindahan posisi seseorang / kelompok dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain
Ø      Suatu gerak dalam struktur social yaitu pola-pola tetentu yang mengatur organisasi suatu kelompok social ( Soerjono Soekanto )

B.     Bentuk-bentuk mobilitas

-         Vertical
Ø      Perpindahan status social yang dialami oleh seseorang / kelompok pada lapisan social yang berkala

      Sosial Climbing : terjadi karena peningkatan status / kedudukan seseorang
2 bentuk : a. naiknya orang-orang berstatus social rendah ke status social yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia
b. terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang sudah ada
     
*      Penyebab Social Climbing
-         Melakukan peningkatan prestasi kerja
-         Menggantikan kedudukan yang kosong akibat proses peralihan generasi
      Social Sinking : proses penurunan status / kedudukan seseorang
2 bentuk : a. turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan yang lebih rendah
b. tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan social atas
*      Penyebab social sinking
-         Berhalangan tetap / sementara
-         Memasuki masa pension
-         Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan / dipecat dari jabatannya
-         Horizontal
Ø      Perpindahan status sosial seseorang / kelompok dalam lapisan sosial yang sama
v        Ciri utama : lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan untuk penegaran, peningkatan daya hasil dan guna sehingga perannya lebih efektif dan evisien
2 bentuk :
-      Antarwilayah : proses perpindahan status seseorang / kelompok dari 1 wilayah ke wilayah lain
·        Penyebab : perubahan struktur masyarakat oleh factor  ideology, politik, ekonomi, dan sosial budaya
-      Antargenerasi : perpindahan status / kedudukan seseorang yang terjadi dalam 2 generasi atau lebih
·        intergenerasi : perpindahan status / kedudukan yang terjadi di beberapa generasi
·        Intragenerasi : perpindahan status / kedudukan yang terjadi dalam 1 generasi yang sama


C.     Hubungan Struktur Social dan Mobilitas social

1.      Mobilitas sosial dalam system stratifikasi sosial terbuka
*      Masyarakat melakukan mobilitas vertical karena komunikasi antar anggota masyarakat.
Contoh : masyarakat modern
      Prinsip Umum :
-         Tidak ada satupun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertical
-         Seterbuka apapun masyarakat terhadap mobilitas sosial terkadang ada hambatan-hambatan
-         Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertical sendiri, tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat
-         Laju mobilitas sosial disebabkan oleh factor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbeda
-         Mobilitas sosial yang disebabkan oleh factor ekonomi, politik, dan pekerjaan tudak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial

2.      Mobilitas sosial dalam system stratifikasi sosial tertutup
*      Oleh Soedjatmoko (1980) orang melakukan mobilitas vertical ditentukan oleh kekakuan dan keluwesan struktur sosial dimana orang itu hidup. Orang dengan pendidikan yang tinggi dan hidup di lingkungan masyarakat yang menghargai profesionalisme akan lebih mudah menembus batas-batas lapisan sosial dan naik ke lapisan yang lebih tinggi sesuai keahlian


D.     Faktor Pendorong dan penghambat Mobilitas Sosial
a)      Factor Pendorong
-         Factor structural
Ø      Jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya
3 jenis :
·        Strukur pekerjaan
·        Perbedaan fertilitas
·        Ekonomi ganda
-         Factor individu
Ø      Kualitas seseotrang baik pendidikan, penampilan, keterampilan pribadi
3 jenis :
·        Perbedaan kemampuan
·        Orientasi sikap terhadap mobilitas
·        Factor kemujuran
-         Status sosial
-         Keadaan ekonomi
-         Situasi politik
-         Kependudukan ( Demografi )
-         Keinginan melihat daerah lain
b)      Factor Penghambat
-         Kemiskinan
-         Diskriminasi kelas
-         Perbedaan ras dan agama
-         Perbedaan jenis kelamin (gender)
-         Factor pengaruh sosiaalisasi yang sangat kuat
-         Perbedaan keinginan

E.      Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Oleh Paritim A.Sorokin
1.      Angkatan bersenjata
2.      Pendidikan
3.      Organisasi politik
4.      Lembaga keagamaan
5.      Organisasi ekonomi
6.      Organisasi profesi
7.      Perkawinan
8.      Organisasi keolahragaan

*      Cara umum memperoleh status sosial
-         Askripsi ( melalui keturunan )
-         Perstasi ( melalui usaha sendiri )
*      Cara khusus untuk menaikkan status sosial
-         Perubahan standar hidup
-         Perubahan nama
-         Perubahan tempat tinggal
-         Perubahan tingkah laku
-         Bergabung dengan organisasi tertentu


F.      Dampak Mobilitas Sosial
Oleh Horton dan Hunt (1987) konsekuensi negative mobilitas sosial
a.       Kecemasan terjadi penurunan status bila mobilitas turun
b.      Timbul ketegangan dalam mempelajari jabatan baru (peran)
c.       Keretakan hubungann antar anggota kelompok primer

1.      Dampak Positif
a.       Mendorong orang untuk lebih maju
b.      Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik
c.       Meningkatkan integrasi sosial
2.      Dampak Negatif
a.       Timbul konflik
-         Antar kelas
-         Antar kelompok sosial
-         Antar generasi
b.      Berkurangnya solidaritas kelompok
c.       Timbulnya gangguan Psikologis
-         Menimbulkan ketakutan dan kegelisahanpada seseorang yang mengalami mobilitas turun
-         Adanya gangguan psikologi bila seseorang turun dari jabatannya (Post Power Syndrome)
-         Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas

STRUKTUR SOSIAL


STRUKTUR SOSIAL

A.     PENGERTIAN
Secara umum: susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian-bagian atau unsur-unsur dan membentuk suatu susunan
RAYMOND FLIRTH ; suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terdiri dari berbagai organisasi dan meliputi lembaga-lembaga dimana organisasi tersebut banyak ambil bagian.
SOERJONO SOEKANTO :  hubungan timbal balik antara posisi-posisi social dan peranan-peranan sosial
E.R.LANCH : konsep cita-cita tentang distribusi kekuasaan antara individu dan kelompok sosial
B.     CIRI-CIRI
1.      Bersifat  abstrak
2.      Terdapat dimensi vertical dan horizontal
3.      Sebagai landasan sebuah proses social suatu masyarakat
4.      Merupakan bagian dari system pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat
5.      Struktur social selalu berkembang dan dapat berubah

*     Ciri Masyarakat-masyarakat
1.      Sederhana
-         Ikatan keluarga dan masyarakat sangat kuat
-         Organisasi social berdasar tradisi turun-temurun
-         Kepercayaan kuat terhadap kekuatan gaib
-         Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus
-         Hukum yang berlaku tidak tertulis
-         Sebagian besar produksi hanya untuk kepentingan keluarga
-         Kegiatan ekonomi dan social dilakukan dengan gotong-royong

2.      Madya
-         Ikatan kekeluargaan masih kuat
-         Adat istiadat masih dihormati
-         Timbulnya rasionalisme
-         Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
-         Munculnya diferensiasi
-         Gotong-royong hanya keperluan di kalangan tetangga

3.      Modern
-         Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi
-         Hubungan  dengan masyarakat lain sudah terbuka
-         Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat
-         Terdapat stratifikasi social atas dasar keadilan
-         Tingkat pendidikan formal tinggi
-         Hukum tertulis
-         Ekonomi pasar


C.     UNSUR-UNSUR SOSIAL DALAM SRTUKTUR SOSIAL
Oleh Seorjono Soekanto:  a. Kelompok Sosial
b. Kebudayaan
c. Lembaga social
d. Struktur Sosial
e. Kekuasan dan wewenang

D.     FUNGSI STRUKUR SOSIAL
1.      Dasar menanamkan disiplin social
2.      Pengawas social
3.      Karakteristik khas untuk member warna berbeda pada setiap masyarakat

E.      BENTUK-BENTUK STRUKUR SOSIAL
1.      Dilihat dari sifatnya
a.       Kaku
b.      Luwes
c.       Formal
d.      Informal

2.      Identitas keanggotaan masyarakat
a.       Homogen
b.      Heterogen

3.      Ketidaksamaan social
      Factor Pembentuk
1.      Letak geografis
2.      Etnis
3.      Potensi Diri
4.      Latar Belakang Sosial

      Bentuk Ketidaksamaan Sosial
                                                  I.      Diferensiasi Sosial
*      Bentuk Diferensiasi Sosial
a.       Berdasar ras
b.      Berdasar Etnis
c.       Berdasar gender

                                               II.      Stratifikasi Sosial
Ø      Pelapisan social dalam masyarakat atau tingkatan yang ada di masyarakat
*      Dasar Stratifikasi Sosial
a.       Ukuran kekayaan
b.      Ukuran kekuasaan
c.       Ukuran kehormatan
d.      Ukuran Ilmu Pengetahuan

*      Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
1.      Status / kedudukan
2.      Peranan ( Soerjono Soekanto)
a.       Meliputi norma-norma hubungan dengan posisi
b.      Konsep yang dapat dialakuakn pleh individu
c.       Perilaku individu yang penting bagi strutur social masyarakat

*      Sifat Stratifikasi Sosial
a.       Tertutup
v     Ciri- cirri masyarakat India :
-         Kedudukan yang diperoleh sama seperti yang dimiliki orang tua
-         Keanggotaan berlaku seumur hidup
-         Perkawinan bersifat endogamy ( 1 kasta )
-         Hubungan dengan kasta lain sangat terbatas
-         Kesadaran dan kesatuan suatu kasta diidentifikasi anggota terhadap kastanya, penyesuaian diri yang ketat terhadap norma-norma kastanya
-         Kasta terikat oleh kedudukan yang secara tradisional telah ditentukan
-         Prestise( Martabat ) suatu kasta benar-benar diperhatikan

b.      Terbuka
Ø      Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan yang lebih tinggi jarena kemampuannya sendiri dan sebaliknya.

c.       Campuran
Ø      Terdapat unsure-unsur gabunagn 2 sifat pelapisan sosial

*      Kelas dan Golongan dalam Stratifikasi Sosial ( Paul B.Horton dan Chester L.Hunt)
1.      Ekonomi (berdasar penguasaan dan kepemilikan materi)
·        3 kelas social : a. atas ( upper class )
b. menegah ( middle clas)
c. bawah ( lower class)


2.      Sosial
Ø   Terdapat strata / pelapisan social (stand)
3.      Politik
Ø      Berdasar pembagian kekuasaan

*      3 Tipe Piramida ( Mac Iver )
a. Kasta
b. oligarkhi
c. demokratis


F.      PENGARUH  BENTUK-BENTUK  STRUKTUR SOSIAL DALAM KEHIDUPAN
Oleh J.Nasikun
1.      Pengaruh deferensiasi social
a.       Primordialisme : paham tentang kelompoknya lebih baik dari yang lain
b.      Etnosentrisme : paham tentang budaya masyarakatnya lebih tinggi dari lainnya
c.       Sectarian ( politik aliran ) : sebuah kelompok dikelilingi oleh organisasi masyarakat baik formal / informal yang menjadi pengikutnya

2.      Pengaruh stratifikasi social
a.       Cara berpakaian
b.      Tempat tinggal
c.       Cara berbicara
d.      Pendidikan
e.       Kegemaran dan rekreasi